Memperbanyak Sujud
Jumat, 13 Januari 2012 06:42 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Jauhar Ridloni Marzuq
Dikisahkan oleh Rabiah bin Ka’ab al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang dilakukan oleh Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah sesuatu dariku, wahai Rabiah.”
Dikisahkan oleh Rabiah bin Ka’ab al-Aslami, bahwa pada suatu malam ia pernah menyediakan seember air wudhu dan keperluan-keperluan lain yang dibutuhkan Rasulullah SAW. Melihat kebaikan yang dilakukan oleh Rabiah, Rasulullah berkata kepadanya, “Mintalah sesuatu dariku, wahai Rabiah.”
Rabiah pun menyebutkan permintaannya. “Wahai Rasulullah, aku minta
agar Allah menjadikanku sebagai pendampingmu di surga kelak.” Rasulullah
bertanya lagi, “Apakah tak ada permintaan selain itu?”
“Tidak ada, wahai Baginda Nabi. Hanya itu yang ingin aku minta
darimu,” jawab Rabiah. “Jika demikian, maka jagalah dirimu untuk
memperbanyak sujud.” (HR Muslim).
Sujud pada hakikatnya bukanlah sekadar gerakan dan ritual yang ada
dalam shalat. Lebih dari itu, sujud adalah salah satu bentuk kepasrahan
secara total dengan merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan
keagungan Allah yang Mahakuasa. Sujud merupakan bentuk pengharapan rida
dan cinta dari Zat Yang Maha Melihat, serta bentuk syukur atas beragam
nikmat Allah, dan kecemasan dari azab Allah yang Mahadahsyat.
Sujud ialah bukti keimanan seorang Mukmin. “Sesungguhnya orang yang
benar-benar beriman kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila
diperingatkan dengan ayat-ayat itu, mereka segera bersujud seraya
bertasbih memuji Rabbnya dan mereka tidak menyombongkan diri.” (QS
al-Sajdah [32]: 15).
Selain itu, sujud juga merupakan bukti nikmat dan kasih sayang Allah
kepada hamba-Nya. “Mereka itu adalah orang-orang yang telah diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dari orang-orang
yang Kami angkat bersama Nuh, dari keturunan Ibrahim dan Israil
(Ya’qub), dan dari orang-orang yang telah Kami beri petunjuk dan telah
Kami pilih. Apabila dibacakan ayat-ayat Allah Yang Maha Pemurah kepada
mereka, maka mereka menyungkur dengan bersujud dan menangis.” (QS Maryam
[19]: 58).